Dalam rangka menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-77 Kementerian Agama Republik Indonesia, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya melakukan ziarah kubur serta pembacaan tahlil dan doa untuk para tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Rasau Jaya. Dalam kegiatan yang dilaksanakan Senin (02/01) tersebut, hadir H. Ruslan, S.Ag, MA selaku Kepala Kantor Kemenag Kubu Raya, Abu Bakar, S.Ag selaku Kasubag TU, para kepala KUA, kepala madrasah serta sejumlah ASN di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Kubu Raya.
Dalam kegiatan ziarah kubur ini, ada empat tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat Kecamatan Rasau Jaya yang diziarahi oleh rombongan Kemenag Kubu Raya tersebut. Makam pertama adalah makam KH. Muntaha bin KH. Abdul Majid dan makam KH. Muslih Muntaha. Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Al Muhajirin Rasau Jaya yang mana dari pesantren ini kemudian berdiri Yayasan Al Muhajirin yang kemudian berdirilah Raudhatul Atfal (RA) Al Muhajirin, Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Miftahul Khoir, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Muhajirin, dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al Muhajirin yang merupakan cikal bakal dari MAN 1 Kubu Raya yang ada saat ini.
Abu Bakar, S.Ag dalam sambutan singkatnya memaparkan kilas balik tentang sejarah almarhum KH. Muntaha. Menurutnya, semasa hidupnya almarhum sudah banyak berbuat untuk umat khususnya untuk Kementerian Agama. Ia berharap apa yang sudah beliau perbuat dapat dijadikan teladan serta menjadi amal jariyah.
Hal senada diungkapkan oleh H. Ruslan, S.Ag., MA. Di awal sambutannya, ia menjelaskan salah satu tujuan dari ziarah tersebut adalah untuk mengenang kembali jasa-jasa almarhum KH. Muntaha beserta kerabat karena menurutnya orang yang baik adalah mereka yang mampu mengingat jasa para pendahulunya. Selain itu ia memaparkan bahwa kegiatan ziarah tersebut merupakan program ziarah kepada para pendahulu terutama kepada mereka yang sudah banyak berjasa.
“Mungkin tanpa beliau tidak ada kami juga di sini, karena jika tidak ada beliau maka tidak ada MAN 1 Kubu Raya. Dan ini luar biasa kontribusi beliau. Beliau mendirikan Pondok Pesantren Al Muhajirin yang menjadi cikal bakal berdirinya MAN 1 Kubu Raya. Ini perlu bagi kita semua mengingatkan kembali bahwa kita harus menjadi orang-orang yang berinovasi, orang-orang yang berperadaban. Bapak KH. Muntaha sudah berperadaban yang luar biasa bagi masyarakat Kubu Raya. MAN 1 Kubu Raya itu adalah peradaban yang dibuat oleh almarhum KH. Muntaha. Mudah-mudahan kita mampu mengikuti jejak-jejak beliau,” ungkapnya.
Makam kedua yang diziarahi rombongan Kemenag Kubu Raya adalah makam H. Mujib, S.Ag., M.Si. bin Sarlan bin Budiran, tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat yang juga memiliki peranan penting terhadap kemajuan dakwah khususnya di Rasau Jaya. Secara historis, beliau pernah diamanahi sebagai Ketua Yayasan Al Muhajirin dan Kepala MIS Miftahul Khoir. Secara kepegawaian, beliau pernah mendapatkan beberapa amanah dari Kemenag Kubu Raya. Di antaranya sebagai Kepala KUA Teluk Pakedai, Kepala KUA Rasau Jaya, Kepala KUA Sungai Raya. Selain itu, beliau juga pernah diamanahi sebagai Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, Kepala Seksi Pendidikan Islam, dan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh. Di organisasi keislaman, beliau juga tercatat sebagai pengurus MWCNU Rasau Jaya dan pengurus MUI Kabupaten Kubu Raya.
Makam berikutnya adalah makam almarhum H. Abdul Kholik, S.HI. Beliau bersama tokoh masyarakat lainnya ikut andil di Yayasan Pondok Pesantren Al Ikhlas Rasau Jaya yang didirikan oleh KH. Muhammad Tachroni. Penegerian madrasah tsanawiyah swasta menjadi MTs Negeri Sungai Kakap, yang kini dikenal MTs Negeri Kubu Raya, tidak lepas dari peranan penting almarhum H. Abdul Kholik hingga kemudian beliau diberikan amanah menjadi kepala MTs Negeri Kubu Raya selama belasan tahun. Tak hanya itu, beliau yang saat itu juga sebagai pengurus NU, menjadi salah satu inisiator berdirinya MTs Al Ma’arif Rasau Jaya 2. Selepas menjabat sebagai kepala MTsN Kubu Raya, beliau diberikan amanah sebagai pengawas madrasah oleh Kementerian Agama Kabupaten Kubu Raya hingga memasuki masa pensiun.
Makam terakhir yang dikunjungi dan diziarahi oleh rombongan Kemenag Kubu Raya adalah makam KH. Muhammad Tachroni. Beliau merupakan tokoh agama yang mendirikan Pondok Pesantren Al Iklhas Rasau Jaya. Dari pesantren ini kemudian lahirlah RA Al Ikhlas Rasau Jaya, MIS Miftahul Ulum yang kemudian menjadi cikal bakal MIN Rasau Jaya yang kini dikenal sebagai MIN 2 Kubu Raya, serta MTs Al Ikhlas Rasau Jaya yang kemudian menjadi cikal bakal dari MTs Negeri Sungai Kakap dan berubah nama menjadi MTs Negeri Rasau Jaya yang ada hingga saat ini dikenal dengan nama MTs Negeri 1 Kubu Raya. (slm.mankr)